Deretan Fakta Baru Virus Korona, dari Gejala hingga Cara Pencegahannya.
Dunia baru saja digegerkan dengan Novel Coronavirus (2019-nCoV), virus baru yang mendera warga China, khususnya di daerah Wuhan.
Saat ini telah ada ribuan kasus dan puluhan kematian akibat virus yang menyerang saluran pernapasan ini. Berdasarkan informasi terbaru, virus korona menewaskan setidaknya 420 orang dan menginfeksi sekitar 2.400 orang sejak dideteksi di Kota Wuhan.
Tak hanya di daratan China, virus tersebut juga telah menyebar ke luar negeri seperti Thailand, Singapura, Jepang, Taiwan, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, dan Nepal. Pada Sabtu 25 Januari 2020, Australia mengonfirmasi bahwa ada empat kasus virus korona pertama di Melbourne dan kemudian tiga lagi di Sydney. Virus tersebut juga menyebar ke Eropa, dengan tiga kasus terkonfirmasi di Prancis.
Sementara itu World Health Organization (WHO) masih belum menyimpulkan sumber pasti dari virus korona. Namun, kemungkinan besar berasal dari hewan. "Sumbernya masih belum diketahui (kemungkinan besar merupakan reservoir hewan) dan sejauh mana penularan dari manusia ke manusia masih belum jelas," demikian pernyataan resmi WHO pada 23 Januari 2020.
Berikut ini deretan fakta tentang virus korona.
1. Virus baru
Novel Coronavirus (2019-nCoV) merupakan keluarga coronavirus yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Biasanya, coronavirus berasal dari hewan. Meskipun demikian, virus ini telah menular dari manusia ke manusia dengan perkiraan, setiap orang yang terinfeksi virus korona akan berpotensi menularkan ke dua atau tiga orang lainnya melalui kontaminasi udara.
2. Satu keluarga dengan SARS dan MERS
Sebelum adanya 2019-nCoV, sindrom pernapasan akut parah (SAR) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) telah lebih dulu ada. Kedua virus ini disebabkan oleh virus korona yang berasal dari hewan. Dilansir dari The Guardian, pada 2002 SARS menyebar hampir tidak terkendali ke 37 negara, menyebabkan kepanikan global, menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menewaskan lebih dari 750 orang.
Kemudian MERS memiliki tingkat kematian yang lebih besar, menewaskan 35 persen dari sekitar 2.500 orang yang telah terinfeksi.
3. Gejala mirip influenza
Hal yang harus diwaspadai adalah gejala dari 2019-nCoV yang hampir serupa dengan influenza. Di antaranya demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, hingga letih dan lesu. Namun pada kasus yang parah, bisa terjadi kegagalan organ.
4. Belum ada vaksin
Perbedaan virus ini dengan flu adalah tidak ada vaksin untuk 2018-nCoV, yang berarti kondisi ini lebih sulit bagi anggota populasi yang rentan seperti orang lanjut usia, anak-anak, atau mereka yang memiliki masalah pernapasan dan kekebalan tubuh.
5. Ada cara untuk pencegahan
Berdasarkan imbauan yang diedarkan Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa pencegahan untuk membentengi diri dari virus 2019-nCoV ini. Berikut cara pencegahannya:
- Sering cuci tangan menggunakan sabun
- Menggunakan masker apabila batuk atau pilek
- Mengonsumsi gizi seimbang dengan memperbanyak sayuran serta buah-buahan Hati-hati kontak dengan hewan
- Hindari mengonsumsi daging yang tidak dimasak
- Rajin olahraga dan istirahat cukup
- Bila batuk, pilek dan sesak nafas, segera pergi ke fasilitas layanan kesehatan
Editor : teknologitheseries.blogspot.com
Di kutip : iNews.id