Permasalahan routing statis
- Membutuhkan administrator dan operator yang paham akan jaringan Kelemahan dari static routing yang pertama berasal dari SDM, alias mereka yang mengoperasikan router tersebut. Setiap administrator dan juga operator harus paham betul mengenai prinsip routing dan juga proses manajemen pada tabel routing, agar proses routing dapat berjalan dengan lancar dan tak terjadi kesalahan rute pengiriman.
- Sulit diterapkan pada jaringan berskala besar Dengan keterbatasan pada kemampuan sumber daya manusia, maka static routing sangat tidak cocok untuk diterapkan dalam jaringan yang berskala besar. Hal ini akan sangat merepotkan kerja dari administrator ataupun operator, dan sangat tidak efektif untuk digunakan.
- Proses edit data pada table routing harus dilakukan secara manual Apabila sistem harus menutup ataupun membuka sebuah rute pada proses routing, maka sebelumnya harus dilakukan pengeditan dan pembaruan terlebih dahulu pada tabel routing secara manual. Hal ini akan menyulitkan operator, dan juga dapat mengurangi efisiensi waktu dari proses routing yang akan berlangsung.
Permasalahan routing dinamis
- Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
- Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.
PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI DI EIGRP
EIGRP umumnya digunakan pada jaringan perusahaan besar. Pemecahan masalah yang terkait dengan pertukaran informasi routing merupakan keterampilan penting bagi administrator jaringan. Hal ini terutama berlaku bagi administrator yang terlibat dalam implementasi dan pemeliharaan jaringan perusahaan routed besar yang menggunakan EIGRP sebagai protokol gateway interior (inner gateway protocol / IGP). Ada beberapa perintah yang berguna saat troubleshooting jaringan EIGRP.
Pada Gambar 2, perintah show ip route memverifikasi bahwa router mempelajari rute ke jaringan jarak jauh melalui EIGRP. Output menunjukkan bahwa R1 telah mempelajari empat jaringan jarak jauh melalui EIGRP.
EIGRP untuk IPv6
Perintah dan kriteria pemecahan masalah yang serupa juga berlaku untuk EIGRP untuk IPv6. Berikut ini adalah perintah setara yang digunakan dengan EIGRP untuk IPv6:
Router # show ipv6 eigrp tetangga
Router # menunjukkan rute ipv6
Router # show ipv6 protocols
Pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah dianjurkan. Misalnya, lihat bagan alir pada gambar untuk mendiagnosis masalah konektivitas EIGRP. Setelah mengonfigurasi EIGRP, langkah pertama adalah menguji konektivitas ke jaringan jarak jauh. Jika ping gagal, konfirmasikan tetangga tetangga EIGRP. Tetangga EIGRP pertama-tama harus menetapkan adjacencies satu sama lain sebelum mereka dapat bertukar rute. Ada beberapa alasan umum mengapa kedekatan tetangga EIGRP mungkin gagal, termasuk:
- Antarmuka antara perangkat sedang down.
- Kedua router tersebut memiliki ketidaksesuaian nomor sistem otomasi EIGRP.
- Antar muka yang tepat tidak diaktifkan untuk proses EIGRP.
- Antarmuka dikonfigurasi sebagai pasif.
- Konektivitas Layer 3.
Sebuah prasyarat untuk adjacency tetangga untuk membentuk antara dua router yang terhubung langsung adalah konektivitas Layer 3. Dengan memeriksa output dari perintah show ip interface brief, administrator jaringan dapat memverifikasi bahwa status dan protokol penghubung antarmuka sudah habis. Sebuah ping dari satu router ke router lain yang terhubung langsung, harus mengkonfirmasi konektivitas IPv4 di antara perangkat. Angka tersebut menampilkan show ip interface output perintah singkat untuk R1. R1 menunjukkan konektivitas ke R2, dan ping berhasil.
Jika ping tidak berhasil, gunakan perintah show cdp neighbor untuk memverifikasi koneksi Layer 1 dan 2 ke tetangga. Jika output tidak menampilkan router tetangga, maka verifikasi Layer 1 dan periksa pemasangan kabel, koneksi, dan antarmuka. Jika Anda melihat tetangganya dalam output dari perintah, maka Layer 1 dan 2 diverifikasi dan menunjukkan masalahnya pada Layer 3.
Parameter EIGRP
Saat mengatasi masalah jaringan EIGRP, salah satu hal pertama yang harus diverifikasi adalah bahwa semua router yang berpartisipasi dalam jaringan EIGRP dikonfigurasi dengan nomor sistem otonom yang sama. Perintah eigrp router as-number memulai proses EIGRP dan diikuti oleh nomor yang merupakan nomor sistem otonom. Nilai argumen as-number harus sama di semua router yang berada dalam domain routing EIGRP.
EIGRP untuk IPv6
Perintah dan kriteria pemecahan masalah yang serupa juga berlaku untuk
EIGRP untuk IPv6.
Berikut ini adalah perintah setara yang digunakan dengan EIGRP untuk IPv6:
Router (config) # ipv6 router eigrp as-number
Router # show ipv6 protocols
Catatan: Di bagian atas output, “IP Routing adalah NSF aware” mengacu pada Nonstop Forwarding (NSF).
Nah itulah penjelasan tentang permasalahan routing statis dan dinamis semoga artikel ini bermanfaat, apabila ada kesalahan kata - kata mohon di maafkan.
https://teknologitheseries.blogspot.com